Kepala Desa (Kades) Karya Makmur, Kecamatan Pemali, Barwi mengatakan, imbauan itu ditegaskan dalam Surat Edaran (SE) yang diteruskan kepada Ketua Rukun Tetangga (RT) masing-masing wilayah di lingkungan Desa Karya Makmur.
“Pemdes Karya Makmur sudah mengeluarkan imbauan kepada ketua RT untuk selalu membersihkan lingkungan sekitar wilayahnya, termasuk setiap genangan air harus selalu dibersihkan,” jelasnya kepada rri.co.id, Kamis (11/8/2022).
Barwi menyebut, untuk kasus DBD di Desa Karya Makmur, hingga minggu kedua bulan Agustus ini sudah ada 2 kasus warga yang terjangkit.
“Sedangkan di bulan Juli kemarin ada 3 kasus DBD. Ini laporan masyarakat yang sampai ke desa, kemungkinan yang tidak melapor bisa lebih banyak lagi,” ujarnya.
Dia meminta, jika ada masyarakat yang terpapar DBD, untuk segera melapor ke Desa, untuk segera dikoordinasikan ke Puskesmas Kecamatan Pemali.
“Alhamdulillah respon mereka cepat, cukup mengirimkan fotocopi KK, nama pasien, nomor kontak pasien, dan akan ditindaklanjuti pendampingan Epidemologi (PE),” ujarnya.
Dan jika terjadi peningkatan kasus berlebih dalam wilayah tersebut, akan dilakukan fogging oleh petugas puskesmas setempat.
“Berdasarkan laporan dalam dua bulan terakhir yang kami terima, pasien DBD yang terbanyak menyerang anak-anak,” ungkapnya.
KBRN, Pemali : Pemerintah Desa (Pemdes) Karya Makmur terus mengimbau masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan sekitar, dalam upaya mencegah penyebaran Demam Berdarah Dengue (DBD) yang terus mengalami peningkatan.
Kepala Desa (Kades) Karya Makmur, Kecamatan Pemali, Barwi mengatakan, imbauan itu ditegaskan dalam Surat Edaran (SE) yang diteruskan kepada Ketua Rukun Tetangga (RT) masing-masing wilayah di lingkungan Desa Karya Makmur.
“Pemdes Karya Makmur sudah mengeluarkan imbauan kepada ketua RT untuk selalu membersihkan lingkungan sekitar wilayahnya, termasuk setiap genangan air harus selalu dibersihkan,” jelasnya kepada rri.co.id, Kamis (11/8/2022).
Barwi menyebut, untuk kasus DBD di Desa Karya Makmur, hingga minggu kedua bulan Agustus ini sudah ada 2 kasus warga yang terjangkit.
“Sedangkan di bulan Juli kemarin ada 3 kasus DBD. Ini laporan masyarakat yang sampai ke desa, kemungkinan yang tidak melapor bisa lebih banyak lagi,” ujarnya.
Dia meminta, jika ada masyarakat yang terpapar DBD, untuk segera melapor ke Desa, untuk segera dikoordinasikan ke Puskesmas Kecamatan Pemali.
“Alhamdulillah respon mereka cepat, cukup mengirimkan fotocopi KK, nama pasien, nomor kontak pasien, dan akan ditindaklanjuti pendampingan Epidemologi (PE),” ujarnya.
Dan jika terjadi peningkatan kasus berlebih dalam wilayah tersebut, akan dilakukan fogging oleh petugas puskesmas setempat.
“Berdasarkan laporan dalam dua bulan terakhir yang kami terima, pasien DBD yang terbanyak menyerang anak-anak,” ungkapnya.
https://rri.co.id/sungailiat/ruang-publik/kesehatan/1576988/waspada-dbd-...